Kapan Belajar?

Waktu  yang  paling  baik  untuk menghafal  adalah waktu sahur (menjelang subuh), dan untuk mempelajari sesuatu adalah pagi-pagi. Adapun  untuk menulis  adalah  pertengahan  siang  sedangkan untuk menelaah dan mengulang pelajaraan adalah malam hari.

Mengapa waktu belajar harus diatur-atur? Toh, selama kita mampu dan mau belajar, kita bisa belajar kapan saja. Memang Anda benar, tapi ada baiknya juga kita perhatikan sisi-sisi kerja cerdas kita. Jangan sampai kita merasa telah bekerja keras (belajar), tapi hasilnya tidak optimal. Sekarang, mari kita runut uraian berikut.

Para ahli syaraf (neurolog) telah menemukan jawabannya. Dan jawabannya terletak pada empat level gelombang otak kita. Melalui serangkaian eksperimen dan alat ukur yang bernama EEG (Electro Encephalo Gram), mereka menemukan ternyata terdapat empat level getaran dalam otak kita. Keempat level itu adalah sebagai berikut.

Beta (14 – 100 Hz). Dalam frekuensi ini, kita tengah berada pada kondisi aktif terjaga, sadar penuh dan didominasi oleh logika. Inilah kondisi normal yang kita alami sehari-hari ketika sedang terjaga (tidak tidur). Kita berada pada frekuensi ini pada saat kita bekerja, berkonsentrasi, belajar, berbicara, berpikir, dsb. Dalam frekuensi ini, kerja otak cenderung memantik munculnya rasa cemas, khawatir, stres, dan marah.

Alpha (8 – 13,9 Hz). Dalam frekuensi ini, kita tengah berada pada kondisi relaks, meditatif, dan nyaman. Dalam Islam, kita menyebutnya khusyu. Dalam frekuensi ini kerja otak mampu menyebabkan kita merasa nyaman, tenang, dan bahagia.

Theta (4 – 7,9 Hz). Dalam frekuensi rendah ini, seseorang akan berada pada kondisi sangat khusyu, merasakan keheningan yang mendalam, dan mampu “mendengar” suara hatinya. Inilah kondisi yang mungkin diraih oleh para ulama atau orang yang sedang khusyu melantunkan doa di tengah keheningan malam.

Delta (0,1 – 3,9 Hz). Frekuensi terendah ini terdeteksi pada saat orang tengah tertidur pulas tanpa bermimpi. Dalam frekuensi ini, otak memproduksi Human Growth Hormone yang baik bagi kesehatan kita. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat baik. Meski tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.

Nah, kita akan lebih mudah “memasukkan” sesuatu ke otak kita pada saat berada dalam kondisi Alpha atau Theta. Dalam frekuensi inilah, kita bisa menginjeksikan energi positif dalam setiap sel syaraf secara mulus.

Apabila kita “memasukkan” sesuatu ke otak kita pada kondisi Alpha, maka masukan itu benar-benar akan menembus alam bawah sadar kita. Untuk itulah, kondisi terbaik untuk “memasukkan” sesuatu ke otak kita (misalnya menghafal), tepatnya dilakukan pada saat menjelang subuh saat otak kita masih dalam kondisi Alpha.

Kondisi otak kita akan berada pada kondisi Beta umumnya pada saat siang, sore, dan malam hari. Untuk itulah, kegiatan belajar dan menulis cocok dilakukan pada saat-saat tersebut. Lalu, mengapa menulis sebaiknya siang hari? Karena kalau pagi hari, biasanya belum ada ide. Jadi, harus belajar dulu, harus baca-baca dulu. Baru kemudian diulang kembali (review) pada saat malam hari.

Namun, semua ini saya kembalikan lagi kepada masing-masing orang. Mungkin saja cara setiap orang berbeda-beda dalam belajar. Ini hanya sekedar mengungkap penjelasan secara ilmiah agar kita mengetahui sesuatu bukan sekedar “kata orang”, “katanya”, “Denger-denger” dan sebagainya.

12 thoughts on “Kapan Belajar?

  1. Ichsan

    Kalo sy mah belajar kapan aja kang selagi ada mood. Kalo ga ada mood jg ya susah, hehe.. 🙂

    Reply
  2. Nurdianti

    Menarik jg pembahasan empat gelombang otaknya, kang..
    Jd tahu penjelasan ilmiahnya, bener jd ga bilang “kata orang” 🙂

    Reply
  3. Elyakira

    Bsa kasih Jam nya nggak?
    Nggak ngerti kalau Frekuensi gitu.
    Masih belum ngerti nih sama yg Delta. Tolong jelasin lagi yaaa .. 🙂

    Reply
    1. Rizal Dwi Prayogo Post author

      Gak mutlak tergantung jam-nya sih, tp tergantung aktivitas kita.. Kalo kondisi Delta, kita bener2 lg tidur pules. Tidur yg direncanakan (gak ketiduran). Mau coba tidur Delta? Cara simple, matikan lampu saat tidur, biar hormon melatonin bekerja sempurna. 🙂

      Reply
  4. Agung Pandi Nugroho

    mantab jal…bisa dicoba masukannya.
    Ada juga memaksimalkan waktu belajar pas tidur jal, frekuensi delta y berarti…
    Di buku atau tulisannya Ir. Abduldaem al-kaheel (peneliti tentang al-quran)
    Dalam kasus ini pengalaman beliau membantu mempercepat menghafal quran saat tidur dengan mendengarkan murratal.
    Mungkin bisa juga untuk belajar yang lain y…^^

    Reply
  5. Asop

    Nah, bener nih, saya udah pernah mengujinya. 😀
    Waktu masih tingkat 2 dan 3 saya sering tidur selepas maghrib, bangun jam 1-2 malam, sholat isya’ sekalian tahajjud, langsung belajar. Gak tidur sampe subuh. 🙂
    Enak lho, sunyi, sepi, cuaca adem, pas buat ngafalin sesuatu. 🙂

    Reply
  6. hendragalus

    oo…gitu yaa… hubungan sama waktu (pagi, siang, subuh)-nya dimana mas??
    kalaw berdasarkan kondisi otak, brarti tergantung mood donk??

    sama tuh kayak saya., kalau lagi mood bru belajar, kalau gak mood ya nggak..

    Reply
    1. Rizal Dwi Prayogo Post author

      Memang tergantung mood. Ini hanya kondisi alamiah otak kita, kapan2 aja waktu yg pas utk belajar. Hubungan waktu pagi, siang, subuh-nya tergantung sama aktivitas kita.

      Reply
  7. Agung Pandi Nugroho

    iya paling cuma audio, kecuali uda ditemukan alat yang bisa ngatur mimpi (kalau dak salah di jepang pernah dibuat tuh…, gak tau uda jadi atau belum)

    Kan beliau spesifik tentang menghafal al-quran
    Nah mungkin bisa juga diterapin buat belajar yang lain. Belum pernah dicoba juga sih…hehe

    Reply

Leave a reply to Ichsan Cancel reply