Profil

Satu blog dari Rizal Dwi Prayogo

Blog ini saya buat sebagai pengikat ilmu, seperti judulnya “Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya” dan mudah-mudahan bisa menjadi catatan sejarah dan amal jariyah, bisa mempererat ukhuwah secara online dan meneguhkan komitmen untuk bisa saling berbagi ilmu.

Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya. 

Apa yang kau lakukan saat ini adalah investasi untuk masa depanmu, maka lakukan yang terbaik mulai saat ini dan berikan sebanyak-banyaknya manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.” (Rizal Dwi Prayogo)

Mengapa harus menulis?

Ingat ada pepatah yang mengatakan “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan karya”. Pepatah lama ini penting juga untuk kita perhatikan. Ketika kita telah menjadi sesosok insan, apa yang akan dikenang dunia dari diri kita? Jejak apa yang telah kita tinggalkan sehingga dunia akan tetap mengenang kita. Hingga meski kita telah lama meninggalkan dunia ini, namun sejatinya diri kita masih dikenang dalam kehidupan karena mimpi, pemikiran, harapan dan cita-cita kita tetap terukir indah.

Salah satu cara yang paling tepat adalah dengan menulis. Tulisan akan membuat jejak-jejak dalam sejarah. Mendokumentasikan semua hal yang pernah kita rasa ataupun kita pikirkan. Menulis adalah cara untuk mewariskan mimpi dan cita-cita kepada generasi pelanjut. Jika kita ingin menggoreskan sejarah maka cobalah untuk memulai menulis sekarang. Apapun itu, meski hanya berisi goresan perasaan yang sedang kita rasakan. Tapi percayalah, bisa jadi lewat goresan sederhana itu dunia akan mengenal, mengenang dan terinspirasi lewat tulisan-tulisan kita.

Menulis adalah sebuah bentuk pembelajaran. Ketika kita menulis sesungguhnya kita tengah belajar. Menulis merupakan langkah-langkah untuk merekam jejak-jejak pemahaman, berbagi kebenaran, dan sebagai pengikat ilmu yang telah kita dapat. Seperti kata Ali bin Abi Tholib, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Memang, begitu banyak orang mengatakan ingin menulis. Begitu banyak pula alasan yang mereka berikan untuk menjawab mengapa belum juga menulis, “Saya sedang tidak ada mood untuk menulis.”Saya terlalu sibuk, tidak punya waktu.” “Sekarang lagi tidak ada ide, nanti saja kalau sudah dapat ide.” Sebenarnya alasan-alasan itu hanyalah buah dari pemikiran  yang masih terpenjara.

Lakukan langkah seperti Pater Bolsius, SJ yang mengatakan, “if you don’t read, you don’t write” (kalau engkau tidak punya kebiasan membaca, engkau tidak bisa menulis). Seperti juga yang diungkapkan Robert Pinckret,  dalam bukunya The Truth About English, “writing is thinking. If you can’t think you can’t write. Learning to think” (menulis adalah berpikir. Kalau Anda tak bisa berpikir, Anda tak bisa menulis. Belajar menulis berarti belajar berpikir).

Menulis adalah suatu kegiatan yang amat mulia. Bagaimana tidak?ketika tulisan-tulisan kita bisa dibaca oleh banyak orang lalu banyak orang terinspirasi oleh tulisan kita dan banyak orang pula mengamalkan contoh-contoh kebaikan yang telah kita tuliskan, bukan hal yang tidak mugkin tulisan kita bisa menjadi ladang amal dan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir walaupun kita telah tiada. Tetapi apa yang kita ucapkan dengan lisan, mungkin akan sirna dan lekang seiring dengan perkembangan zaman. Benar nasehat Pramoedya, “Bila umurmu tak sepanjang umur dunia, maka sambunglah dengan tulisan.” Dengan begitu, menulis dapat memberikan kehidupan abadi dibandingkan hanya dengan ucapan saja, “Verba volant, scripta manent (Yang terucap akan hilang, yang tertulis akan abadi).”

Apa yang kita tulis akan mencerminkan apa dan bagaimana kita. Dengan tulisan, kita bisa membentuk opini publik, dan meluruskan hal-hal yang dianggap masih melenceng. Maka dari itu, kita harus berusaha agar tulisan kita bermanfaat bagi orang lain. Ada banyak peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dan bisa kita bagi lewat tulisan. Misalnya, ada saudara kita yang sedang tertimpa musibah dan memerlukan bantuan, lalu kita menuliskan cerita tentang mereka dan kita bagi kepada sahabat-sahabat kita. Dengan begitu, banyak orang yang terinspirasi untuk membantu. Dan tentunya apa yang kita tulis ada nilai da’wah didalamnya, ternyata kita pun bisa berdakwah lewat tulisan (dakwah bil qolam) dan itulah yang menjadi tujuan utama kita.

Jadi tetaplah semangat untuk selalu menulis. Mengurai ide-ide yang ada di kepala kita, mengkomunikasikan apa yang kita rasakan dan membagikan inspirasi kepada dunia. Siapa tahu, justru tulisan-tulisan kita lah yang bisa mengubah segala kesalahpahaman, bisa mengubah pola pikir masyarakat yang masih menyimpang, dan mengubah keterpurukan. Menulis juga akan membuat kita tetap pintar dan berpikir. Tentu hal tersebut akan membuat diri kita eksis, seperti sebuah ungkapan, “Aku berpikir, maka aku ada. Aku menulis, maka aku ada”. Tunggu apalagi? Tumpahkan segala inspirasi dari otakmu pada bait-bait kata, agar dunia tahu kita ada dan dunia akan terinspirasi lewat tulisan-tulisan kita.

Salam,

Rizal Dwi Prayogo

Contact info :

Instagram : rizalprayogo

64 thoughts on “Profil

  1. Pingback: SMS Tausyiah « Agar Setiap Langkah Begitu Bernilai

  2. zipoer7

    Salam Takzim
    Blog yang selalu memberikan inspirasi ini kutemukan dari bantuan blog rating baru, sukses ya semoga melaju di pagerank google, sebagai aplikasi dunia Matematika yang kau raih di ITB
    Salam Takzim Batavusqu

    Reply
  3. atmakusumah

    Asalamu’alaikum…
    Salam Kenal…
    Senang kenalan sama Urang LEmbur… 🙂
    Blog yang bagus Kang, Sebaik2 seorang Muslim adalah yang bermanfaat bagi orang lain…
    Mudah2an Blog ini semakin memperkaya Ladang Dakwah bagi Umat Muslim….
    Terimakasih

    Wasalamu’alaikum…

    Reply
  4. luluainama

    Assalamu’alaikum…

    Syukran dah masuk ke blog saya. Salam ta’aruf..! ^_^
    Saya tambah di link ya, blog nya???

    Reply
  5. adhadi praja

    jal, tampaknya kita punya impian yang sama..bisa menelurkan (minimal) sebuah buku, hayu jal kita belajar bareng menjadi penulis yang baik dan benar 🙂

    Reply
  6. udet

    Salam kenal jabat tangan kang Ijal dari saya dan keluarga, blognya sangan inspire semoga menjadi ladang amal buat kang Ijal dan semua yang terlibat Amien

    Udet

    Reply
  7. kp2b

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    “berdakwah lewat tulisan (dakwah bil qolam)”

    “Aku berpikir, maka aku ada. Aku menulis, maka aku ada”

    Intinya menjadi hamba Allah yang bermanfaat bagi yang lain.
    Fastabiqul khairat…

    Met kenal dari saya di Makassar.

    Wassalam.

    Reply
  8. edratna

    Makasih kunjungannya di blogku, anak bungsuku juga alumni ITB (El03), berarti seniormu ya..
    Sekarang melanjutkan kuliah S3 di Jepang.

    Reply
  9. masukitb

    Halo Rizal,Tulisan Anda bagus sekali. Mahasiswa ITB juga kan ? Wah 🙂

    Jika berkenan meluangkan waktu dan pengalamannya, mohon bisa dibagi di web user generated http://www.masukitb.com.

    masukitb adalah tampilan kehidupan Kampus Ganesha ITB, wadah bertanya, berdiskusi, dan berinteraksi, antara para mahasiswa atau alumni ITB, dengan para pelajar yang berminat menjadi bagian dari komunitas ITB.

    Kami berharap, Anda mau berbagi dengan pelajar dari seluruh Indonesia, yang berminat masuk ITB.

    Terima kasih 🙂

    Reply
  10. Renaldo M.A

    subhannallah….,

    salam kenal kang Rizal, perkataan anda sangat inspiratif sekali, semoga blognya semakin bagus ya kang, salam sukses…….. 😀

    Reply
  11. muhammad as'ad

    Mas saya butuh teman utk konsultasi terkait kehidupan di Jepang. Kalau bersedia apa bisa saya hubungi via email atau media sosial lainnya. Nuhun kang 🙂

    Reply
  12. Rahmat_98

    Assalamu’alaikum kang…
    Isi blognya inspiratif banget…
    Sugan we iraha-iraha bisa mejeng di payuneun shinkanseng 😀
    Salam hangat dari bumi Cikarang…

    Reply
  13. Spur

    Ass…
    Nice share juragan …Janten terinspirasi ngarojong pun anak kaditu… Blog na sae pisan informatif sareng inspiratif … Janten salah satu bahan acuan kanggo murangkalih… Nuhun…

    Reply

Leave a reply to Dionozoye Cancel reply